DESKRIPSI:
Berapa kali sehari kita mengucapkan Allahu Akbar dalam sholat kita. Secara teori, apa yang dilakukan berulang-ulang bisa membentuk karakter. Jika takbir itu membuahkan karakter dalam jiwa kita, bahwa Allah adalah Dzat yang Besar, tiada kebesaran yang menandingi kebesaran-Nya, maka tentunya yang selain Allah menjadi kecil di dalam hati kita. Yang selain Allah itu bisa apa saja, misal kebutuhan hidup kita yang mendesak, pemasukan dan pengeluaran yang tidak seimbang, terlebih kalau memikirkan masa depan anak-anak yang kebutuhan hidupnya tidak semakin kecil tapi semakin besar, belum lagi kalau sedang menghadapi masalah hidup yang menghimpit perasaan, semua itu bila dihadapkan Allah yang Besar dalam hati kita, mestinya menjadi kecil. Tapi kenyataannya tidak demikian, terkadang gara-gara belum bisa membayar kreditan motor saja kita jadi pusing tujuh keliling, padahal Allah Maujud di dalam kehidupan kita, Allahu Akbar itu selalu kita lafalkan dengan lisan kita, mengapa kebesaran Allah itu belum mampu menjawab masalah hidup yang sedang kita hadapi.
Masalah hidup itu pasti ada, karena hidup ini memang masalah, namun yang penting adalah bagaimana hati kita menghadapinya. Jika Allah Besar di dalam hati kita seperti Allahu Akbar yang setiap saat kita lafalkan dalam sholat kita, tentunya masalah itu menjadi kecil sehingga tidak memberatkan perasaan kita. Disini kita bisa menemukan benang merahnya, bahwa bukan lisan kita yang salah dalam bertakbir, bukan punggung kita yang salah dalam rukuk dan sujud, bukan kepala kita yang salah saat menoleh ke kanan dan ke kiri dengan berucap salam, namun kita perlu bertanya kepada hati kita, sedang pergi kemana dia saat badan kita menyembah Allah.
Mungkin dia sedang mencari uang di pasar, coba kita bertanya kepadanya. Seandainya kita dikasih uang 100 juta misalnya, tapi kita disuruh rukuk dan sujud kepada pohon beringin tua di alun-alun kota atau disuruh menyembah berhala, kira-kira dia mau tidak menerimanya ?. Bahkan meski dikasih uang satu milyar sekalipun untuk murtad dan meninggalkan aqidah kita, tentunya kita tidak mau menerimanya. Mengapa hati kita suka bepergian kemana-mana saat badan kita menyembah tuhannya ....?. Apakah memang ada berhala-berhala yang tersembunyi di dalam hati, sehingga hati kita lalai saat badan kita menghadap kepada-Nya ?. Semoga dalam buku kecil ini kita menemukan jawabannya.
KONDISI:
Baru
BERAT:
300 gr
HARGA:
Eceran: Rp. 30.000,-
HUBUNGI PENJUAL:
Telp / WA: 0898 5600 351
Website: https://halalsupplier.blogspot.com
Chanel YouTube: youtube.com/@berburubarangantik

